HANAIDA IDA
this site the web

BERBESAR HATILAH......


Kemaren, aku ngobrol ringan dengan seorang teman. Seperti biasa, kalau aku ketemu dengan teman yang satu ini, kami pasti banyak bicara soal hati, perasaan, dan juga tentang realitas kehidupan. Bukan hal yang aneh sebenarnya... hanya saja aku terkesan dengan kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Awalnya kami bicara ringan.....ya soal kehidupan masing-masing, kerjaan, kuliahan, keluarga, termasuk kehidupan pribadi masing-masing. Dia ternyata sedang mengimpikan sesuatu dalam kehidupannya. Sangat mengimpikan hal itu terjadi dalam hidupnya... Dia sudah menguras tenaga dan usahanya untuk mencapai mimipinya tapi ternyata sampai detik ini hal itu masih pelit untuk menjadi nyata dalam hidupnya. Dengan wajah sedih, dia mendongak ke langit sambil berkata dengan penuh kepasrahan.....


"Terkadang ketika kita meminta sekuntum bunga yang sangat indah dan wangi, TUHAN ternyata memberi kita sepohon bunga kaktus yang berduri. Terkadang ketika kita meminta seekor kupu-kupu yang cantik dan menawan, TUHAN hanya memberi kita seekor ulat. Tapi kenapa kita tidak merawat saja pohon kaktus itu sebaik mungkin. Bukankah pohon kaktus yang berduri juga bisa menghasilkan bunga yang indah malah lebih tahan lama dibanding bunga-bunga lain....toh pohon kaktus tidak susah dirawat, tidak butuh banyak air. Dan untuk ulat itu....mari kita merawatnya dengan sabar karna cepat atau lambat seekor ulat akan menjadi seekor kupu-kupu yang indah akhirnya. Mungkin saja kupu-kupu yang akan dihasilkan oleh ulat ini akan lebih indah dan menawan. TUHAN lebih tau apa yang aku butuhkan. Mungkin apa yang aku inginkan saat ini bukan yang aku BUTUHkan tapi hanya sesuatu yang aku INGINkan"

Aku terpaku dengan kata-kata yang diucapkan oleh teman ini. Ternyata dibalik kekecewaannya, dia masih bisa bersyukur dengan apa yang TUHAN beri kepadanya. Kenapa kita terlalu sulit untuk berdamai dengan kenyataan? Alangkah indahnya jika kita berbesar hati menerima apa yang ada didepan mata daripada terus mengharap sesuatu yang tak kunjung datang? Bukankah TUHAN lebih tau apa yang hambaNya butuhkan lebih dari dirinya sendiri?


0 komentar:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies