HANAIDA IDA
this site the web

D O A

Maka hujamkan pijar mentari kala siang
Dan basuhkan dekapan rembulan pada malam
biar terang kucipta diriku
Sebagaimana Tuhan menciptanya.

Tolong tuntun akau menujuMu
Menuju ke langit-langitMu
Dengan tarian kerinduan pecinta
Tuntun aku menari bersamamu
Hingga kusadar bahwa
Hanya Kau yang pantas menemaniku
Tuntun aku di manapun aku berada
Biar kusadar
Hanya Kau yang punya hak ke atasku
Karna Kau penciptaku.



Selengkapnya .......

JANGAN HENTIKAN TARIAN

Aku ingin menari bersama kalian
Terus menari dengan alunan canda tawa kita
Tuntun tarianku jika lari dari irama
Jangan hentikan tarian ini

Walau iramanya berganti dengan tangisan
Teruskan saja lenggok tubuh kita

Biar bersama menangis di atas pentas
Karna iramanya akan silih berganti
Hanya kita yang punya hak mencipta gerak tubuh
seiring emosi yang meledak dijiwa-jiwa yang diikat satu

Biarkan mereka cemburu
Mempelototi persembahan ini
Jangan peduli irama sumbang yang menyusup
Keluar dari celah-celah irama kita

Mencoba merusak gumulai lenggok
tubuh yang seirama
Karna kita tau siapa kita.

"Lirik hati kurilis lewat syair, kupersembahkan buat sahabat-sahabat tercintaku"



Selengkapnya .......

Mengapa Wanita Menangis

Suatu ketika ada seorang laki-laki yang mungkin tanpa niat melukai perasaanku. Aku seperti biasa menangis tanpa kuminta. Karna merasa bahwa rasa cengeng yang aku tunjukkan tidak berarti apa-apa bagi dia yang mungkin tidak pernah menangis seumur hidupnya.... dia langsung bertanya, "kenapa harus menangis?"

Aku hanya diam tak berkutik. Dan dia berlalu tanpa rasa bersalah....
Suatu hari dia datang padaku dan memberiku secarik kertas berisi tulisan. Aku yakin kertas itu berasal dari sebuah majalah yang sering kubaca. Dia memintaku membaca tulisan yang berjudul "Mengapa Wanita Menangis" sambil berkata "Maaf...aku ga tau?" Aku bingung tapi langsung kubaca kertas yang sudah beralih ke tanganku.
Berikut petikannya...


Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa ibu menangis?" Ibunya menjawab, "karna aku wanita". "Aku tak mengerti", kata si anak lagi. Si ibu hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tidak akan pernah mengerti..." Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya, "Ayah, kenapa ibu menangis? Ibu menangis tanpa alasan yang jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa sebab yang jelas." Hanya itu jawaban yang bisa diberi oleh ayahnya.
Sampai kemudian si anak tumbuh menjadi remaja. Ia tetap bertanya-tanya kenapa wanita menangis. Hingga pada satu malam ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya dia merasakan seolah Tuhan menjawab, "Saat kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya agar mampu menahan segala beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulang kali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apa pun. Walau acap kali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan kepada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau sering kali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata itu adalah air mata kehidupan.


Selengkapnya .......
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies